Minggu, 23 Agustus 2009

DAMPAK PENAMBAHAN KREDIT MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFIT DEBITUR PADA PT xxx

A. JUDUL PENELITIAN

DAMPAK PENAMBAHAN KREDIT MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFIT DEBITUR PADA PT xxx

B. Latar Belakang

Dalam dunia perekonomian yang semakin maju dan kompleks, sangat membutuhkan instansi penyedia dana. Salah satu komponennya adalah peranan lembaga keuangan sebagai pengelolah keuangan.

Lembaga keuangan baik lembaga perbankan maupun non perbankan mempunyai peranan yang strategis dalam menggerakan roda perekonomian suatu negara. Lembaga keuangan perbankan khususnya program-program internasional memudahkan kerja sama antar pengusaha-pengusaha di dunia dan memacu produksi serta dapat memperluas jaringan distribusi diberbagai penjuru dunia.

Pada saat ini di Indonesia telah banyak bank-bank yang beroperasi meliputi baik bank pemerintah dan swasta, yang masing-masing bank mempunyai strategi yang berbeda dalam memasarkan produknya, baik yang bertujuan untuk memikat minat masyarakat untuk menyimpan dananya maupun yang bertujuan untuk meminjam dana dari Bank karena pada dasarnya kegiatan utama dari bank adalah mengumpulkan dana pihak yang Surplus dana dan menyalurkan kepada pihak yang membutuhkan dana.

Contoh dari peran perbankan dalam program pembiayaan pembangunan yaitu dengan penyaluran atau pemberian fasilitas kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dengan harapan bahwa kredit tersebut dapat lebih mendorong untuk memudahkan gairah berusaha, sekaligus menambah perkembangan usaha.

Berbicara mengenai perkreditan akan selalu berorentasi untuk masa yang akan datang, oleh karena itu jajaran perbankan dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menyusun suatu perencanaan yang baik bagi usahanya agar tidak terjadi kegagalan dalam pemberian kredit atau dengan kata lain keputusan yang akan diambil nantinya dapat memperkecil resiko terjadinya kredit mecet.

Tabel 1: Perkembangan Jumlah Kredit Modal Kerja pada BRI Cabang Ahmad yani unit Rajawali

Tahun

Outstanding/Sisa Pinjaman

Debitur

2007

2008

April 2009

21.156.522

40.366.814

22.484.946

1.627

1.852

1.991

Sumber : PT. BRI Cabang Ahmad yani unit Rajawali

Pendapatan terbesar pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) tbk Cabang Ahmad yani unit Rajawali adalah bersumber dari pendapatan bunga piutang kredit. Dengan adanya resiko yang mungkin terjadi dalam setiap pemberian kredit, maka piutang kredit tersebut dapat dikelolah secara baik oleh Bank sehingga akan mampu menghasilkan keuntungan bagi Bank dan dapat dikembalikan dengan oleh debitur. Oleh karena itu jajaran perbankan dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menyusun suatu perencanaan yang baik bagi usahanya agar tidak terjadi kegagalan dalam pemberian kredit atau dengan kata lain keputusan yang akan diambil nantinya dapat memperkecil resiko terjadinya kredit macet.

Dengan pertimbangan tersebut maka pihak Bank terus mengadakan analisis dan evaluasi dalam penambahan kredit. Dalam hal ini Bank berpegang dalam prinsip 7C dan analisi kelayakan sebelum melakukan pemberian kredit terhadap calon debiturnya. Prinsip 6C tersebut adalah Character, Capacity, Capital, Condition Of Economic Collateral dan Constrain. Sedangkan proses analisis laporan keuangan bank bertujuan untuk memberikan informasi secara lebih terinci atas hasil evaluasi dan keuangan calon peminjam dan sebagai dasar pertimbangan dalam rangka pengambilan keputusan besarnya kredit yang dapat diberikan kepada peminjam. Hal tersebut tidak hanya dilakukan pada calon debitur tetapi juga pada debitur yang akan menambaha jumlah kredit yang diberikan kepadanya.

Pemberian kredit modal kerja oleh bank menggunakan metode analisis kelayakan untuk mengetahui apakah usaha tersebut layak atau tidak di beri tambahan kedit oleh Bank. Bank juga melihat dari sisi debitur yaitu profit yang dihasilkan debitur dari kredit yang diberikan oleh bank.

Dari pertimbangan diatas maka penulis mengambil judul ;dampak penambahan kredit modal kerja terhadap tingkat profit debitur pada PT BRI cabang Ahmad yani unit Rajawali’

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Dampak penambahan kredit modal kerja terhadap tingkat profit debitur pada PT BRI cabang Ahmad yani unit Rajawali ?.

D. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan

Untuk mengetahui dampak penambahan kredit modal kerja terhadap tingkat profit debitur pada PT BRI cabang Ahmad Yani unit Rajawali

2. Kegunaan

a. Sebagai salah satu bahan informasi / masukan bagi pihak Bank BRI cabang Ahmad yani unit Rajawali dalam penambahan kredit modal kerja.

b. Sebagai bahan informasi bagi yang berminat untuk melakukan penelitian yang lebih memudahkan tentang dampak penambahan kredit modal kerja terhadap tingkat profit debitur

E. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Bank

Menurut Undang-undang RI Nomor 10 tahun 1998 merumuskan bahwa bank ialah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”

Dari pengertian diatas dapat dapat dijelaskan secara luas bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktifitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari hal keuangan.

Menurut kasmir (2008:36) mengatakan bahwa “dari segi kepemilikannya bank dibedakan menjadi:

a. Bank milik pemerintah

Bank milik pemerintah ialah bank yang dimana akte pendirinya maupun modalanya dimiliki oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank itu pula di miliki oleh pemerintah.

b. Bank milik swasta nasional

Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimilki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pundidikan oleh swasta, begitu pila dengan pembagian keuntungannya uintuk keuntungan swasta pula.

c. Bank milik koperasi

Kepemilikan saham-saham bank ini di miliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.

d. Bank milik asing

Bank yang jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing jelas kepemilikan pun dimikim oleh pihak luar negeri.

e. Bank milik campuran.

Kepemilikan saham campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya mayoritas dipegang oleh warga Negara Indonesia.”

2. Pengertian Kredit

Kata Kredit itu berasal dari bahasa Yunani yaitu "Credere" yang berati kepercayaan. Bila dihubungkan dengan Bank, maka terkandung pengertian bahasa Bank selaku kreditur percaya meminjamkan sejumlah uang kepada nasabah selaku debitur karena debitur dapat dipercaya kemampuannya untuk membayar lunas pinjamannya sesuai jangka waktu yang ditentukan.Dalam Undang-Undang perbankan No.10 tahun 1998 kredit adalah "penyediaan uang atau taguhan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarakan persetujuan atau kesepakatan pinjaman meminjam antara Bank.

3. Unsur dan Jenis Kredit

a. Unsur Kredit

Menurut Kasmir (2008 : 116), adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut :

1) Kepercayaan

Kepercayaan merupakan suatu keyakinan basi sipemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (baik berupa uang, barang atau jasa) benar-benar diterima kembali dimasa yang akan datang sesuai jangka waktu kredit. Kepercayaan diberikan oleh bank sebagai dasar utama yang melandasi mengapa suatu kredit berani diberikan.

2) Kesepakatan

Disamping unsur kepercayaan didalam kredit juga mengandung unsur-unsur kesepakatan antara sipemberi kredit dengan sipenerima kredit, kesepakatan ini berupa surat perjanjian dimana masing-masing pihak harus mengetahui hak dan kewajiban masing-masing.

3) Jangka waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian yang telah diberikan debitur.

4) Resiko

Faktor resiko disini adalah semua kerugian yang diakibatkan oleh debitur dimana kerugian ini disebabkan karena debitur sengaja tidak mau membayar kredit dan resiko karena ketidaksengajaan debitur seperti seperti musibah dan bencana alam.

5) Balas jasa

Akibat dari pemberi fasilitas kredit, Bank tertentu mengharapkan balas jasa pemberian kredit tersebut dimana yang bisa kita kenal dengan nama bunga bagi bank, yang mana bunga bagi bank inilah yang merupakan keuntungan bagi bank sebagai pemberi kredit atau jasa tersebut seperti yang kita kenal dengan nama Bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bagi Bank.

b. Prinsip Pemberian Kredit

Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Dalam melakukan penilaian kriteria kriteria serta aspek penilainnya tetap sama. Kasmir (2008:108) mengemukakan kriteria penilaian yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakuakan dengan analisis 5 C dan 7 P.

Adapun penjelasan 5 C kredit adalah sebagai berikut.

1. Character

Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan memberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin daro latar belakang si nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi.

2. Capacity

Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga di ukur dengan kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan pemerintah. Begitu pula dengan kemampuannya dalam menjalankan usahanya selama ini.

3. Capital

Untuk melihat penggunaan modal kerja apakah efektif, dilihat laporan keuangan (neraca dan laba-rugi) dengan melakukan pengukuran seperti likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan ukuran lainnya.

4. Colleteral

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik fisik maupun nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan.

5. Condition

Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik sekarang dan di masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta prospek usaha dari sektor yang dijalankan.

Adapun penjelasan metode analisis 7 P adalah sebagai berikut

1. Personality

Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiaannya atau tingkat lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkat laku, dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah.

2. Party

Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank.

3. Perpose

Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.

4. Prospect

Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya.

5. Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit.

6. Profitability

Untuk menganilisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperoleh.

7. Protection

Tujuannya adalah bagaiman menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.

c. Jenis-jenis kredit

Kasmir (2008:103) mengatakan bahwa secara umum kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain sebagai berikut

1. Dilihat dari segi kegunaan

a. Kredit investasi.

Biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangu proyek/ pabrik atau untuk keperluan rehabilitasi.

b. Kredit modal kerja.

Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

2. Dilihat dari segi tujuan kedit

a. Kredit produktif

Kredit yang digunakan untuk peningkatan atau produksi atau investasi. Kredit ini diberika untuk menghasilkan barang atau jasa.

b. Kredit konsumtif

Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi.dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai atau seseorang atau badan usaha.

c. Kredit perdagangan.

Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.

3. Dilihat dari segi jangka waktu.

a. Kredit jangak pendek

Merupakan kredit yang memilki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan bisanya digunakan untuk keperluan modal kerja.

b. Kredit jangka menengah

Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai denga 3 tahun, biasanya untuk investasi.

c. Kredit jangka panjang.

Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya diatas 3 tahun atau 5 tahun.

4. Dilihat dari segi jaminan

a. Kredit dengan jaminan.

Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang.

b. Kredit tanpa jaminan.

Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu.

4. Profit

Ir kuswandi (2008:58) Profit adalah laba yang diperoleh perusahaan atau bank, laba terbagi atas dua yaitu

1. laba kotor

laba kotor ialah laba yang diperoleh sebelum dikurangkan dengan beban- beban yang dimiliki perusahaan.laba kotor biasanya digunakan untuk melihat pendapatan asli perusahaan.

2. laba bersih

laba bersih dapat diartikan laba setelah dikurangkan dengan beban-bebansebelum dan sesudah pajak. Banyak yang menggunakan laba bersih sebelum pajak. Dalam perhitungan ini berdasarkan pemikiran bahwa pemakaian laba bersih sebelum pajak akan lebih objektif dalam menilai kinerja manajemen karena besarnya pajak sangat tergantung pada kebijkan pemerintah.

Alasan lain mengapa laba bersih dihitung sebelum pajak karena dapat saja terjadi laba bersih relatif besar yang diperhitungkan setelah pajak merupakan hasil dari kemampuan perusahaan memanipulasi pajak

5. Modal Kerja

Menurut Bambang Riyanto (2001 : 57). Ada beberapa konsep modal kerja, yaitu :

1. Konsep Kuantitatif

Konsep kuantitatif mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam unsur-unsur aktiva dimana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau dimana dana yang tertanam didalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu jamgka pendek. Modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar atau disebut modal kerja bruto (Gross working capital).

2. Konsep Kualitatif

Pada konsep kualitatif pengertian modal kerja dikaitkan dengan besarnya jumlah utang lancar atau utang yang segera harus dibayar. Dengan demikian maka sebagian dari aktiva lancar ini harus disediakan untuk memenuhi kewajiban fungsional yang segera harus dilakukan, dimana bagian aktiva lancar tidak boleh digunakan untuk membiayai operasinya perusahaan untuk menjaga likuiditasnya. Modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar dapat digunakan untuk membiayai operasinya perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar diatas utang lancarnya.

Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut modal kerja NETO (Net Working Capital)

3. Konsep Fungsional

Konsep ini mendasar pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan (income). Sebagian dari dana itu dimaksud juga untuk menghasilkan pendapatan untuk periode-periode berikutnya (fiture income).

6. Analisis Kelayakan Usaha

Penilaian dangan seluruh aspek yang dikenal dengan name studi kelayakan usaha. Adapun aspek yang dinilai Bank menurut Kasmir dan Jakfar (2007 : 15) adalah:

1. Aspek Yuridis/hukum

Aspek ini membahas kelengkapan dan keabsahan dokumen-dokuman perusahaan, dimulai dari bentuk badan usaha sampai ke izin yang dimiliki.

2. Aspek Pasar & Pemasaran

Untuk menilai apakah perusahaan yang akan melakukan investasi ditinjau dari segi pasar dan pernasaran memiliki peluang pasar yang diinginkan atau tidak.

3. Aspek Keuangan

Dalam aspek ini untuk menilai biaya apa saja yang akan dihitung, kemudian dari mana saja sumber pembiayaan bisnis tersebut dan bagaimana tingkat suku bunga yang berlaku.

4. Aspek Teknis/Operasi

Dalam aspek ini yang akan diteliti adalah lokasi usaha, baik kantor pusat, cabang, pabrik atau gudang. Penelitian menganai lokasi meliputi pertimbangan, apakah harus dekat pasar, dekat bahan baku, dekat tenaga kerja, dekat pemerintah atau pertimbangan lainnya.

5. Aspek Manajemen/Organisasi

Untuk menilai struktur organisasi perusahaan, sumberdaya manusia yang dimiliki serta latarbelakang pengamatan sumberdaya manusianya.

6. Aspek Sosial Ekonomi

Penelitian dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan jika usaha trsebut dijalankan. Pengaruh tersebut terutama terhadap ekonomi secara luas serta dampak sosialnya terhadap masyarakat luas.

7. Aspek Dampak Lingkungan

Merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini, karena setiap proyek yang dijalankan akan sangat besar dampaknya terhadp lingkungan disekitarnya baik terhadap dampaknya pada lingkungan disekitarnya, terhadap darat, air dan udara, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap makhluk hidup disekitarnya.

F. Kerangka Pemikiran


Keterangan :

Dalam melakukan kegiatan operasional Bank memberikan kredit. Dalam pemberian kredit sering pihak debitur melakukan penambahan kredit. memberikan tambahan kredit modala kerja kemudian dari kredit tersebut dilihat apakah memiliki dampak pada keuntungan ( profit ) pihak debitur baik itu berdampak negatif maupun tidak berdampak sama sekali

G. METODE PENELITIAN

  1. Tempat Penelitian

Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah PT. xxx

Penelitian ini dilaksnakan mulai bulai Maret sampai dengan Mei 2009

2. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini :

a) Data kuantitatif adalah data yang berupa laporan keuangan seperti neraca dan laba / rugi.

b) Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari hasil studi kepustakaan dan dari sumber yang berguna yang bukan berupa angka angka.

2. Sumber data yang diperoleh bersumber dari :

a) Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari nasabah melalui pengamatan dan wawancara langsung pada PT xxx

b) Data Sekunder yaitu data yang diperoleh untuk melengkapi data primer berupa dokumen -- dokumen atau laporan yang dapat mendukung pembahasan dalam kaitannya dengan penelitian ini berupa jumlah peningkatan kredit modal kerja,.

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka pelaksanaannya dilakukan dengan cara :

1. Penelitian Kepustakaan ( Library Research )

Dengan cara mengumpukan data dengan melalui beberapa literatur, artikel, karya ilmiah dan bahan analisis yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Lapangan (Field Research )

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan peninjauan untuk memperoleh berbagai data yang dibutuhkan meliputi latar belakang pendirian perusahaan, struktur organisasi, uraian tugas dang tanggung jawab karyawan serta melakukan wawancara dengan melakukan interview langsun kepada pihak karyawan dan pimpinan guna mendapatan data yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

D. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah adalah dengan menggunakan metode analisis Deskriptif kuantitatif yaitu mendeskripsikan perkembangan dan peningkatan profit yang diperoleh nasabah, dan untuk itu digunakan perbandingan dengan membandingkan profit yang diperoleh nasabah sebelum dan sesudah mendapatkan kredit modala kerja. Rasio yang digunakan adalah rasio profitabilitas dengan mengukur Net Profit Margin dan ROA, dimana;

Net Profit Margin

Laba Setelah Pajak

NPM = x 100 %

Pendapatan operasional

Menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi

ROA

Laba Setelah Pajak

ROA = x 100 %

investasi

Menunjukkan Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba operasional terhadap total investasi

E. Sistematika pembahasan

Untuk memperoleh pembahasan yang sistematika maka penulisan skripsi disusun terperinci dalam enam bab yang terdiri dari beberapa sub bab. Adapun urutan penulisannya adalah sebagai berikut:

Bab pertama, merupakan pedahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, serta tujuan dan kegiatan penelitian.

Bab kedua, menguraikan tinjauan pustaka dan kerangka pikir, yang terdiri dari tinjauan pustaka, kerangka pikir dan hipotesis.

Bab ketiga, merupakan bab metodelogi penelitian yang mencakup objek dan daerah penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode analisis serta sisematika pemahasan.

Bab keempat, merupakan gambaran umum objek penelitian, hasil penelitian dan pembahasan.

Bab kelima, merupakan bab penutup yang memuat kesimpulan dan saran yang diberikan guna peningkatan usaha Bank sehubungan dengan hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir dan Jakfar, 2007. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Penerbit PT. Persada Media.

Kasmir, 2008. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Muljiono P. Teguh, 2001. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil. Edisi Empat, Cetakan Pertama. Yogyakarta: Penerbit BPFE

Riyanto, Bambang, 2001. Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat. Yogyakarta: Penerbit BPFE

Undang-undng Perbankan No. 10 Tahun 1998. Tentang perbankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar